Jaluritu diyakini akan mengurai kemacetan di Kota Kendari. Kini progres proyek pembangunan inner ringroad sekira 50 persen lebih. Wali Kota Sulkarnain menjelaskan, tujuan utama pembangunan inner ringroad yakni untuk mengurai kemacetan yang kerap dialami warga. Tepatnya di Jalan MT Haryono (Pasar Baru - Kampus Baru) dan Jalan ZA Sugianto (Depan
Kemacetan dan Masa Depan Kota Tesis Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial lihat misalnya Morlock, 1985. Tipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula. Argumentasi Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah. Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates. Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata seperti Malioboro, Prawirotaman, Semarang, Bandung, Malang, Jakarta, serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis. Pengegasan Ulang Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut. 1. Pronomina Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. Pronomina Persona kata ganti orang yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para. Contoh pada teks tidak terdapat pada teks Pronomina Nonpersona kata ganti bukan orang yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa. Contoh pada teks 1. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini 2. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis. 2. Kata Leksikal Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia A. Nomina kata benda Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll. Contoh pada teks 1. pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa 2. Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan B. Verba kata kerja Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll. Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll. Contoh Pada Teks 1. pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal. 2. Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang 3. Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang, 4. Dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa C. Adjektiva kata sifat Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain. Contoh pada teks [tidak terdapat dalam teks] D. Adverbia kata keterangan Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain. Contoh pada teks 1. kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur. Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi. Konjungsi waktu sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu. Konjungsi gabungan dan, serta, dengan. Konjungsi pembatasan kecuali, selain, asal. Konjungsi tujuan agar, supaya, untuk. Konjungsi persyaratan kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila. Konjungsi perincian yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni. Konjungsi sebab akibat karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya. Konjungsi pertentangan tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan. Konjungsi pilihan atau. Konjungsi penegasan/penguatan bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun. Konjungsi penjelasan bahwa. Konjungsi perbandingan bagai, seperti, ibarat, serupa. Konjungsi penyimpulan oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian. Contoh pada teks 1. Konjungsi pertentangan a. Didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan 2. Konjungsi penjelasan a. Menjelaskan bahwa, pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota. 3. Konjungsi sebab akibat a. Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup interna b. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa menganalisistekseksposisi
MenataMasa Depan Ruang Perkotaan dengan Konsep "Transit Oriented Development". Seperti yang kita ketahui, (sebagian besar) perkotaan dan kemacetan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kemacetan sendiri merupakan buah dari beberapa faktor permasalahan yang disebabkan oleh penduduk kota itu. Beberapa faktor diantaranya adalah meningkatnya JAKARTA, – Kemacetan sudah mengakar di ibu kota Jakarta. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengurangi waktu di jalan, mulai dari mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, penetapan jalur ganjil-genap, hingga pemeliharaan trotoar. Namun, menurut Direktur Project Management Office PMO Tim Koordinasi Penataan Ruang TKPR Jabodetabek-Punjur Wisnubroto Sarosa, upaya-upaya itu saja belum cukup. Pemerintah perlu menata ulang kota agar lebih ramah untuk pejalan kaki sehingga orang-orang terdorong untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan lebih memilih untuk berjalan ke tempat tujuan. Dengan begitu, jumlah kendaraan di jalanan pun juga Terjebak Macet Berjam-jam, Warga Cibubur-Cileungsi Minta Penutupan U-turn Ditinjau Ulang Menata ulang yang dimaksud bukan hanya revitalisasi trotoar, melainkan juga pemanfaatan ruang kota dengan membangun jalur sepeda, parking spot, dan melakukan penghijauan agar pejalan kaki merasa lebih nyaman di tengah teriknya matahari. Wisnu beranggapan bahwa teriknya sinar matahari di Jakarta menjadi salah satu alasan masyarakat enggan untuk berjalan kaki, berbeda dengan masyarakat negeri tetangga, membandingkan keadaan cuaca Singapura dengan Jakarta, meski sama-sama merupakan negara tropis dan berdekatan, suhu di antara keduanya cukup berbeda jauh. “Kalau di Jakarta, siang hari itu kalau lihat temperatur bisa 30-32 derajat Celcius, Singapura itu 26-24 derajat Celcius,” ujar Wisnu dalam focus group discussion FGD Rencana Detail Tata Ruang RDTR dan Masa Depan Transportasi Publik di Jakarta tahun 2022, Rabu 28/9/2022. Singapura dapat unggul dibandingkan Indonesia lantaran adanya bantuan dari kanopi dan penghijauan di kawasan pejalan kaki dan jalur sepeda. “Artinya, mendorong orang untuk menggunakan sepeda itu juga harus dipikirkan kenyamanannya,” lanjut Wisnu. Selain itu, Wisnu juga mendorong pembangunan gedung parkir. Harapannya, masyarakat akan park and walk, meninggalkan kendaraan pribadi mereka dan mulai berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum. Namun, pembangunan gedung parkir ini dinilai masih belum benar-benar memungkinkan di Jakarta. Pasalnya, integrasi transportasi umum di Jakarta masih perlu ditingkatkan agar konsep park and walk ini dapat diimplementasikan dengan baik. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Desaindan implementasi yang tepat dapat menjadikan kota-kota seperti Jakarta tempat yang bagus untuk hidup - tidak hanya ditentukan oleh kekayaannya, tetapi juga oleh kesejahteraan yang ditawarkannya untuk saat ini dan masa depan. Kesejahteraan: Dimulai dengan lalu lintas yang lebih baik dan solusi berbasis data. Banyak proyek kota pintar yang sukses dimulai dengan meringankan titik rasa sakit masyarakat menggunakan data dan sistem informasi yang terhubung untuk membentuk dasar untuk perbaikan.Apa yang diperlukan sebuah kota untuk bisa berfungsi dengan baik? DW meninjau beberapa hal yang harus dibenahi sejalan dengan terjadinya booming di perkotaan. Booming Populasi Jumlah penduduk di perkotaan bertambah dengan cepat. Menurut PBB, sekitar 60 persen populasi global akan bermukim di kawasan perkotaan hingga 2050. Ini berarti, kota-kota harus siap menghadapi booming infrastruktur. Kawasan Miskin Urbanisasi juga mengakibatkan semakin banyaknya kawasan miskin di beberapa kota. Seperti di Khayelitsha, Cape Town foto. Jutaan penduduk di Afrika, Asia dan Amerika Selatan tinggal di kawasan miskin tanpa akses ke air bersih, sanitasi, transportasi atau pekerjaan. Bangunan Hijau Untuk mengatakan kurangnya perumahan bagi pekerja dengan pemasukan rendah, kota Santa Monica di AS membangun perumahan ramah lingkungan dengan harga terjangkau dekat pusat kota. Colorado Court Housing dilengkapi dengan panel surya dan turbin tenaga gas. Perumahan ini merupakan bangunan "netral energi" pertama di AS. Air Bersih Kota biasanya kesulitan memperoleh suplai air bersih. Menjadi tantangan bagi kota-kota besar untuk menemukan sistem penyaluran air yang murah, bisa diandalkan dan berkesinambungan. Beberapa kota di India misalnya, sering kekurangan air bersih dan harus bergantung pada suplai air dari daerah lain. Pertanian Perkotaan Khususnya di negara berkembang, urbanisasi semakin membebani sumber daya alam yang terbatas. Warga miskin yang pindah dari desa akan kesulitan untuk mampu membeli bahan pangan dan kebutuhan Di Kampala, Uganda, proyek pertanian urban membantu keluarga menanam makanan mereka dan menghemat uang. Kadang mereka juga bisa menambah pemasukan dengan menjual produk pertanian yang berlebih. Naik Sepeda Jaringan sistem transportasi yang baik sangat penting bagi warga. Tapi populasi kota yang bertambah juga berarti semakin padatnya jalanan sehingga kemacetan terjadi dimana-mana. Kota Kopenhagen; Denmark, yang berambisi jadi kota bebas emisi hingga tahun 2025 membangun jaringan jalur sepeda dan memotivasi warganya untuk memilih sepeda, gantikan mobil sebagai moda transportasi. Pengelolaan Sampah Kota-kota di Swedia membakar sampah dan mengolahnya menjadi energi. Artinya, hanya 1 persen sampah rumah tangga yang berakhir ke TPA. Di AS, San Francisco melarang penggunaan kantong plastik dan tahun 2020 bertarget tidak lagi memproduksi sampah. Kota-kota lain seperti di Inggris misalnya, menggunakan sampah sebagai energi untuk transportasi publik. Asbut Awal tahun ini, Mexico City menjalankan kampanye "Hoy No Circula" "Jangan Naik Mobil Hari Ini". Satu hari dalam seminggu, warga dilarang untuk mengendarai mobil. Upaya lain untuk mengurangi emisi termasuk penghijauan hutan dan transportasi hijau. Atau seperti bangunan rumah sakit Torre de Especialidades foto, dilapisi fasad yang terbuat dari semacam ubin khusus yang mampu menyerap asbut. Hutan Beton Singapura yang menduduki peringkat pertama dalam indeks kota hijau di Asia adalah pulau dengan pouplasi amat padat. Namun, 50 persen lahannya ditumbuhi tanaman dan pohon. Di Garden by the Bay foto, struktur beton berbentuk seperti pohon mengumpulkan energi surya dan menampung air hujan untuk mengairi taman. Penulis Natalie Müller vlz/yf Sumber
Memanfaatkanruang udara di atas kota diyakini menjadi solusi Monday,3 Muharram 1444 / 01 August 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum
Jakarta, CNBC Indonesia - TomTom, salah satu perusahaan teknologi yang mengatur lalu lintas, merilis Indeks Lalu Lintas 2018 yang menyoroti tingkat kemacetan pada 403 kota di 56 laporan tersebut disebutkan, kemacetan lalu lintas terus meningkat selama satu dekade terakhir pada hampir 75% kota yang disurvei dalam indeks. Juga ada fakta tingkat kemacetan yang stabil antara 2017 dan RedaksiSayonara Macet! Berkat Tol Trans Jawa Mudik LancarBosan Hadapi Macet Arus Balik Lebaran? Coba Aplikasi IniTak Mau Macet? Hindari Puncak Arus Balik 8-9 JuniDikutip dari Statista, terlihat, Mumbai menjadi kota yang memiliki tingkat kemacetan tertinggi di kota mana pun tahun lalu dan penumpang di sana dapat menghabiskan rata-rata waktu perjalanan ekstra 65% karena terjebak dalam lalu Kolombia, Bogota, berada di urutan kedua dengan tingkat waktu ekstra perjalanan yang dibutuhkan 63%, sementara Lima di tempat ketiga dengan 58%. India kembali masuk di tempat keempat, kali ini New Delhi yang dinobatkan. Sebab, pengemudi di sana membutuhkan 58% waktu lebih banyak di bagaimana dengan Indonesia? Tentunya, Ibukota kita termasuk dalam nominasi kota dengan tingkat kemacetan tertinggi, yang mana Jakarta berada di urutan ke-7, setelah Istanbul, dengan tingkat waktu ekstra perjalanan yang dibutuhkan sebesar 53%.Foto StatistaStatista DataDi sisi lain, Moskow menjadi kota yang memimpin Benua Eropa dalam kemacetan lalu lintas dan pengemudi yang sedang berkendara di Rusia dapat mengharapkan 57% tambahan waktu perjalanan macet di di Amerika Serikat, Los Angeles memiliki tingkat kemacetan terburuk tetapi mereka masih jauh lebih sedikit daripada kota-kota dalam infografis ini yaitu 41%.Satu-satunya sisi kemacetan yang benar-benar positif adalah hal itu merupakan indikator ekonomi yang kuat. Namun, hal tersebut juga tentu saja datang dengan dampak lingkungan yang mengerikan sebagai tambahan biaya dari waktu para komuter yang Direktur TomTom untuk Informasi Lalu Lintas Ralf-Peter Schäfer mengatakan, ia tetap optimistis. TomTom kini tengah bekerja menuju masa depan di mana kendaraan listrik tengah dikembangkan, sehingga masa depan kita benar-benar bebas dari kemacetan dan melanjutkan dengan mengatakan, "Kita memiliki teknologi untuk mewujudkan masa depan ini - tetapi itu membutuhkan upaya kolaboratif. Dari otoritas jalan, ke pemerintah; pembuat mobil hingga pengemudi mobil, kita semua memiliki peran untuk dimainkan." Artikel Selanjutnya Pengusaha Soal Rencana Aturan Jam Kerja Atasi Macet Jakarta hps/hps
Jikakota-kota sudah merasakan kekurangan lahan di atas dan bawah tanah, itu saatnya membangun sarana di udara. Para ahli yakin akan hal itu. Kai Uwe Schröder, peneliti dari RWTH Aachen, berpendapat, ini pasti kunci penting bagi mobilitas masa depan, karena dapat menyelesaikan banyak masalah. Sekarang semakin banyak proyek lalu lintas
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta08 Desember 2021 0419Halo Fadelia B. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Unsur kebahasaan yang terdapat dalan teks eksposisi tersebut adalah penggunaan kata teknis transportasi, kemacetan, dan aglomerasi. Cermati pembahasan berikut. Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan dengan tujuan menambah wawasan pembacanya. Ciri kebahasaan dalam teks eksposisi, antara lain 1 Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan tema teks. Kata teknis adalah kata yang memiliki makna khusus pada suatu bidang ilmu. 2 menggunakan kata kerja mental yang dapat mengekspresikan sikap atau respons seseorang terhadap suatu tindakan 3 menggunakan kata perujukan, seperti ini, itu, tersebut, dan sebagainya 4 menggunakan kata persuasif yang mengandung makna ajakan, larangan, imbauan 5 menggunakan kata denotatif, yakni kata dengan arti sebenarnya 6 menggunakan konjungsi kausalitas yang berhubungan dengan sebab-akibat, seperti oleh sebab itu, agar, supaya, dapat, kalau. Kaidah kebahasaan yang dominan digunakan adalah penggunaan kata teknis. Kata teknis yang terdapat pada teks di atas antara lain, yaitu transportasi, kemacetan, dan aglomerasi yang terdapat dalam kutipan - "Tipe kegiatan sosial; ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula." - "Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah." - "Seperti diketahui, ketiga wilayah ini ini memiliki keterkaitan kegiatan sosial ekonomi yang erat, yang membentuk aglomerasi wilayah Yogyakarta-Sleman-Bantul Kartamantul." Dengan demikian, disimpulkan bahwa kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks di atas adalah kata teknis transportasi, kemacetan, dan aglomerasi. Semoga membantu ya
Memanfaatkanruang udara di atas kota diyakini menjadi solusi kemacetan. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan dimensi ketiga diharapkan bisa jadi solusi bagi kemacetan lalu lintas yang makin parah. Mobilitas udara menjanjikan tempo perjalanan lebih cepat dan mudah bagi masa depan.