Para pembaca sekalian yang budiman dan berbahagia, kali ini saya akan menulis mengenai sampah. Kenapa sampah? Karena sampah itu penting. Kenapa penting? Karena sampah memainkan peranan penting dalam menciptakan kebersihan lingkungan dan dapat menjadi sumber kehidupan sejumlah orang. Itulah sebabnya mengapa sampah menjadi tema bagi tulisan Ya, sampah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya; kotoran seperti daun, kertas. Sampah dapat ditemukan disekeliling ruang lingkup kehidupan sehari-hari, baik di rumah, kantor, sekolah, maupun diberbagai tempat lainnya. Sampah merupakan suatu benda yang telah habis masa penggunaannya sehinga kerap kali dipandang sebelah mata dan dianggap tidak penting. Namun, kita lupa memperhitungkan bahwa segala macam benda yang sudah tidak terpakai lagi tersebut akan bertumpuk jumlahnya dan semakin lama semakin bertumpuk mengotori lingkungan. Sampah memiliki multiple effect yang patut diperhitungkan. Hal tersebut dikarenakan setiap manusia pasti memiliki barang atau benda yang telah habis masa pakai sehingga perlu dibuang. Oleh karenanya perlu diperhitungkan jumlah sampah yang dibuang setiap manusia dengan populasi manusia dimanapun berada. Kondisi tersebut ditambah dengan banyaknya kotoran-kotoran lain yang dapat dikategorikan sebagai sampah seiring dengan habisnya masa berlaku benda tersebut, antara lain daun-daun berserakan. Oleh karenanya diperlukan wadah untuk menampung berbagai macam kotoran dan kesadaran diri pribadi untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk dengan membuang sampah pada lain pihak, belum semua manusia memiliki kesadaran perlunya membuang sampah pada tempatnya. Terkadang tanpa disadari kita membuang sampah tidak pada tempatnya. Sebagian orang berargumentasi bahwa mereka terpaksa membuang sampah sembarangan karena ketidaktersediaan tempat sampah terdekat ataupun terkadang tidak peduli dengan kondisi sekitar dan kerap membuang sampah sesukanya. Ketika berada di luar negeri, banyak orang disiplin menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya. Namun ketika kembali berada di Indonesia, kedisiplinan tersebut langsung terkikis dan kembali membuang sampah tidak pada kaum yang banyak mengaku sebagai “citizen of the world” karena sering bepergian ataupun tinggal di luar negeri, seharusnya kita menyadari memiliki beban moral untuk dapat menyampaikan pesan menjaga kebersihan lingkungan. Ditambah saat ini sedang musim hujan sehingga kuantitas air hujan tercurah bersatu dengan jumlah sampah berserakan diberbagai tempat dan dapat menyebabkan rasanya melihat kondisi berbagai kota di luar negeri yang bersih, apik, dan menarik karena warganya turut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga hal tersebut tidak hanya merupakan tugas pemerintah terkait. Wisatawan yang datang ke negara tersebut pun turut diwajibkan untuk memiliki “self awareness" terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Keberhasilan dan kemajuan suatu negara menjaga lingkungan tidak terlepas dari partisipasi seluruh masyarakat. Di sejumlah negara, tempat sampah telah disediakan di berbagai tempat, bahkan dengan memisahkan berbagai jenis sampah, antara lain menjadi sampah plastik, kertas, dan sampah lainnya. Fungsi pemisahan sampah tersebut untuk memudahkan proses recycle daun ulang sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan disamping untuk menjaga kebersihan lingkungan. Di Indonesia, sejak beberapa tahun belakangan telah terdapat kemajuan dalam hal menjaga kebersihan lingkungan, antara lain dengan penyediaan tempat sampah di sejumlah lokasi publik dan program revitalisasi kali. Suatu kemajuan yang perlu diapresiasi. Sebagai penutup, pesan yang ingin disampaikan dari tulisan ini adalah ajakan agar kita melakukan revolusi mental dengan tetap mempertahankan self awareness masing-masing untuk menjaga kebersihan lingkungan sebagaimana pengalaman di luar negeri demi menciptakan Indonesia yang lebih baik dan agar dapat terus menjaga kebersihan lingkungan dimanapun berada.
Jelajahikoleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Tetapi ada saja orang masih membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya yang telah . Pngtree memberi anda 180 gambar buang sampah png, vektor, clipart,. Poster gambar kartun buanglah sampah pada tempatnya literasi. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mendengungkan perihal untuk mengemas dan membuang sampah pada tempatnya sepertinya harus dilakukan terus menerus atau bahkan dibuatkan flyer atau sepanduk permanen dijalan – jalan. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus menjadi perhatian dalam penanaman pada masyarakat yang terus beregenarasi agarmencintai kebersihan lingkungannya dan terlepas dari masalah – masalah yang disebabkan oleh Sampah seperti banjir, penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kuman dan berbagai macam penyakit dan membuang sampah pada tempatnya harus ditanamkan sebagai suatu hal yang dibiasakan, dicintai serta menjadi kesadaran bukan suatu hal yang menyebalkan atau menjadikan hal yg malas bagi diri kita. Kebiasaan untuk menahan diri membuang sampah saat belum menemukan tempat sampah harus juga dicontohkan, saling menegur dan dijadikan budaya dalam kehidupan sehari – Himbauan, Pendidikan mengenai sampah perlu juga menjadi perhatian karena beberapa sampah bisa bermanfaat baik bagi lingkungan ataupun didaur ulang untuk menjadi sesuatu yang berharga. Sebagai pengetahuan sampah menurut sifatnya terbagi menjadi dua, yakni sampah organik dan sampah Non Sampah OrganikSampah organik ialah sampah yang bisa mengalami pelapukan dekomposisi dan terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk kompos Wikipedia dan tidak berbahaya bagi alam. Sampah Anorganiksampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya botol plastik, tas plastik, kaleng Wikipedia. Sampah ini sangat berbahaya tidak dapat diolah oleh alam, jika terjadi penumpukan, menyebabkan banjir maupun tempat sarang penyakit jadi janganlah membuang sampah anorganik ini sembarangan. [caption id="attachment_398305" align="aligncenter" width="300" caption="Pengelolaan Limbah Sampah sumber tumbuh untuk membangun budaya membuang sampah pada tempatnya, saat ini hadir berbagai macam tempat sampah yang unik dengan bentukyang menarik bahkan dengan tulisan informatif merupakan salah satu cara yang menarikminat dan perhatian khususnya anak2 sebagai media edukasi untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. [caption id="attachment_398311" align="aligncenter" width="456" caption="Tempat Sampah Unik dan Menarik"] 1424441809731927178 [/caption]Dijalanan banyak ditemui himbauan yang dipasang yang bertujuan untuk memberi informasi agar buanglah sampah pada tempatnya, namun media himbauan itu relative kecil dan hanya berupa tulisan yang kadang hanya dapat dibaca jika kita berhenti saat mengendarai kendaraan ataupun berjalan kaki tak jarang keadaan media2 tersebut sudah tidak terawat itu kontras sekali dengan papan reklame yang besar dijalanan yang berisi iklan produk / foto artis. Reklame besar di jalan – jalan tak jarang ditemui belum berisi iklan produk yang terpampang atau masih kosong dan mengalami masa tunggu / menganggur, sebenarnya jika kita peka papan reklame besar tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media himbauan seperti halnya menghimbau atau mengedukasi masyarakat tentang berbagai budaya positif seperti halnya membuang sampah pada tempatnya tanpa merugikan pemilik reklame. Bagaimana bs tanpa merugikan pemilik reklame ?, saat reklame besar ini tidak terpakai/saat produk iklan yg menyewa habis tayang kemudian dilepas dan mengalami masa tunggu, pemilik reklame seyogyanya tidak membiarkan papan reklame tersebut dengan kain putih atau hanya tulisan yang berisi space available namun seyogayanya pemilik Rekalme harus memiliki pengganti iklan tersebut / penutup bisa berupa kain atau reklame pengganti yang dipasang dan berisi himbauan positif atau nilai2 budaya yang mengedukasi masyarakat dikemas dengan menarik serta informatif dan tak lupa memberikan informasi pula kalau papan reklame tersebut masih tersedia untuk disewa / dipasang iklan. Mungkin dari tulisan saya ini ada regualsi baru dari pemerintah ttg pemanfaatan reklame nganggur hehehehe… [caption id="attachment_398317" align="aligncenter" width="589" caption="Media Himbauan VS Media Reklame Komersial"] 14244421451590532770 [/caption] Solusi gambar dibawah ini bisa diterapkan jika bukan semata - mata karena uang melainkan demi Kecintaan kita pada lingkungan, meningkatkan kepedulian masyarakat dan nilai budaya bangsa. Bayangin kalau Himbauan dan nilai2 budaya kita terpampang gede, dapat dilihat jelas, bahkan di tempat yang strategis, ya semoga bisa mengingatkan dan menginformasikan perihal - perihal yang edukatif dan berbudaya. [caption id="attachment_398322" align="aligncenter" width="303" caption="Solusi Pemanfaatan Reklame Nganggur"] 1424442539648917689 [/caption]Kesadaran dari diri sendiri dan kecintaan lah yang membuat suatu kebiasaan terasa ringan untuk dilaksanakan termasuk membuang sampah pada tempatnya yang dan jika semua orang menjalankannya akan menciptakan sebuah nilai Budaya yang luhur. Masyarakat dan Pemerintah harus saling bahu membahu bukan hanya saling menyalahkan jika dampak akibat dari sampah sudah terasa. Sampah yang dimaksud pada artikel ini adalah sampah pasar dan sampah dalam kehidupan sehari – hari masyarakat bukan sampah pabrik atau limbah. Tak lupa di akhir kalimat saya untuk mengajak anda, Yuk kita Buang Sampah pada tempatnya ! Lihat Pendidikan Selengkapnya SistemKontrol Arduino Pada Tempat Sampah Menggunakan Sensor PIR Dan Sensor Ultrasonik, merancang sistem kontrol arduino pada tempat sampah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis serta dapat mengeluarkan suara agar menarik orang - orang membuang sampah pada tempatnya. (Hidayat & Syahrini, 2017) Berdasarkan pada penelitian 10 Alasan Kenapa Orang Masih Sering Buang Sampah Sembarangan Semua orang termasuk kita setidaknya pernah membaca tulisan “Buanglah sampah pada tempatnya” atau “Jangan buang sampah sembarangan” yang dengan mudah ditemukan di berbagai tempat umum, seperti sekolah, universitas, kantor, rumah sakit, kafe atau restoran, tempat wisata, dan masih banyak lagi. Kita juga telah belajar mengapa penting untuk tidak membuang sampah sembarangan karena berpotensi merusak lingkungan dan membuat kita rentan terhadap berbagai risiko kesehatan akibat sampah. Cek Alasan Kenapa Masih Ada Orang yang Membuang Sampah Sembarangan Indonesia sendiri menghasilkan ton sampah organik maupun anorganik setiap harinya. Bayangkan jika sampah-sampah ini tidak dapat dikelola dengan baik akibat dibuang secara sembarangan. Sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana solusi sampah di Indonesia, kita perlu memahami tentang alasan kenapa orang masih sering membuang sampah sembarangan. Anggapan Bahwa Sampah Bukanlah Barang yang Bernilai Sehingga Tidak Memerlukan Perhatian Khusus Hal ini dikemukakan oleh Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret UNS, Drajat Tri Kartono. Sampah yang dikelola dan diolah dengan tepat maka dapat menjadi sesuatu yang lebih bernilai seperti kompos ataupun barang-barang daur ulang lainnya. Merasa Bahwa Sampah Bukan Tanggungjawab Pribadi Selain itu, Bapak Drajat juga mengungkapkan bahwa orang yang membuang sampah sembarangan di tempat umum kerap kali berpikir bahwa itu bukanlah tanggungjawabnya, melainkan tugas dan kewajiban dari petugas kebersihan ataupun pemerintah setempat. Ia tidak menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggungjawab bersama, tidak sekadar salah satu pihak saja. Pola Pikir dan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan yang Sudah Mendarah Daging Seperti halnya menganggap membuang sampah pada tempatnya bukanlah kewajiban pribadi, kebiasaan membuang sampah sembarangan yang melekat pada diri seseorang merupakan sesuatu yang sulit untuk diubah seperti yang telah dipaparkan oleh Ghianina Armand. Pola pikir ini ini semakin sulit untuk diubah karena manusia mudah terpengaruh orang-orang dan lingkungan sekitar, jika di sekitarnya sering membuang sampah sembarangan, maka orang cenderung akan mengikuti perilaku tersebut. Tidak Peduli Terhadap Perilaku Sendiri Ibu Ghianina juga menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa orang masih sering membuang sampah sembarangan ialah karena tidak peduli pada perilakunya sendiri, bersikap acuh tak acuh pada lingkungan, serta cenderung egois. Padahal, bagaimana perilaku kita terhadap lingkungan akan menjadi bagaimana kita mempresentasikan citra diri. Yakin Bahwa Tidak Ada Konsekuensi Membuang Sampah Sembarangan Masih banyak orang percaya bahwa tidak akan terjadi apa-apa jika sekadar’ melemparkan sampah ke pinggir jalan. “Tidak ada hukuman yang akan menanti,” begitulah pikirnya. Namun coba bayangkan jika ada 225 juta orang Indonesia yang juga berpikiran demikian, maka sampah akan sulit untuk dikelola sehingga dapat menimbulkan bencana seperti banjir yang tiap tahunnya menjadi momok di negeri kita. Sebenarnya, Indonesia telah mengatur terkait pengelolaan sampah yang tertuang dalam Undang-Undang UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Pada Pasal 29 Ayat 1, disebutkan bahwa setiap orang dilarang membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan. Terkait hal tersebut, UU juga menyebutkan bahwa akan diatur lebih lanjut dalam peraturan daerah kabupaten/kota. Hukuman atau Denda yang Tidak Efektif Meskipun negeri kita telah mengatur bagaimana kita harus mengurus sampah setidaknya untuk tidak membuangnya secara sembarangan, nyatanya hukuman atau denda yang berlaku di tiap kabupaten/kota dirasa masih kurang efektif di beberapa area, misalnya aturan jam membuang sampah hanya efektif pada area yang mempunyai CCTV Closed Circuit Television. Namun, di beberapa tempat seperti trotoar, orang masih bebas membuang sampah sembarangan karena hukuman atau denda yang masih tidak efektif untuk menertibkan setiap orang yang membuang sampah sembarangan. Meniru Apa Yang Dilakukan Oleh Kebanyakan Orang Penelitian telah membuktikan korelasi antara keberadaan sampah di suatu area tertentu dan pembuangan sampah yang disengaja atau tidak disengaja di tempat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang melihat sampah menumpuk di suatu tempat, itu memberinya kesan bahwa itu adalah tempat yang tepat untuk membuang barang. Dalam kebanyakan kasus, itu tidak disengaja atau disengaja. Lebih lanjut, jika suatu area sudah sangat berserakan, orang cenderung menambahkan lebih banyak sampah, sementara semakin bersih suatu area, semakin kecil kemungkinan orang mengganggu pemandangan dengan membuang sampah sembarangan menurut Robert Cialdini, Profesor Psikologi Arizona State University. Rasa Malas untuk Membuang Sampah Pada Tempatnya Rasa malas telah melahirkan budaya membuang sampah sembarangan. Biasanya, orang menjadi terlalu malas dan tidak mau membuang sampah pada tempatnya. Kita sering melihat orang yang tinggal di dekat sungai dengan mudahnya membuang sampah ke sungai tersebut daripada mengelolanya pada tempat yang tepat. Kurangnya Tempat Sampah Seringkali, orang membuang sampah sembarangan hanya karena tidak ada tempat sampah di dekatnya. Daripada tidak nyaman membawa sampah, orang memutuskan lebih mudah untuk meninggalkannya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Allegheny Front. Di beberapa tempat, misalnya saat festival kerap kali sulit untuk menemukan tempat sampah sehingga orang dengan mudahnya membuang sampah di tengah keramaian. Selain itu, ada tempat yang memiliki tempat sampah, namun tidak dikelola dengan baik sehingga kontainer kelebihan muatan dan akhirnya berserakan karena ditiup angin atau karena diaduk-aduk hewan liar. Masih Kurangnya Pemahaman Terkait Akibat Sampah yang Tidak Dikelola Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa berbagai tindakan membuang sampah sembarangan berdampak negatif terhadap lingkungan. Akibatnya, masyarakat terus membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Misalnya perilaku membuang sampah ke sungai yang dapat mengakibatkan meluapnya air saat musim penghujan. Nah, itulah beberapa alasan mengapa masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Biasanya, mereka yang masih mengabaikan pengelolaan sampah di lingkungannya ini karena tidak terdampak langsung dari situasi penimbunan sampah seperti banjir, bau yang menyengat, atau paparan kuman/ bakteri dari sampah yang berpotensi menjadi bibit penyakit orang di sekitarnya. Setelah mengetahui alasannya, apakah teman-teman SDGs Youth Hub punya saran agar orang nggak buang sampah sembarangan lagi? Yuk, utarakan pendapat kamu di kolom komentar atau menuliskannya di laman Aspirasiku! Referensi Bramasta, D. B. 2020, May 11. Mengapa Orang Indonesia Suka Buang Sampah Sembarangan? Diambil kembali dari Kukreja, R. Causes, Problems and Possible Solutions To Stop Littering. Diambil kembali dari Conserve Energy Future Prasetyo, B. A. 2021, Desember 15. Terbiasa Menaruh Tumpukan Sampah Di Pinggir Jalan? Awas, Ini Sanksinya! Diambil kembali dari Pristananda, J. A. Pengaruh Perilaku Masyarakat Membuang Sampah di Sungai. STIKes Surya Mitra Husada. Stop Littering Habit. Diambil kembali dari Petungsewu Wildlife Education Center The Real Reason People Litter – and How You Can Help. 2021, Januari 25. Diambil kembali dari Potomac ConservancyWell langsung saja ke topicnya guys, alasan kenapa kita HARUS membuang sampah pada tempatnya. Cek it out! 1. Untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup. Kalau semua orang membuang sampah pada tempatnya, lingkungan akan terlihat bersih dan indah. Pemandangannya pun akan terlihat bagus. Mahluk hidup lain pun akan ikut tersenyum karena tidak akan